U m u m
Laporan Tugas Akhir Skripsi merupakan karya
tulis ilmiah terakhir dan tertinggi
bagi mahasiswa yang menyelesaikan Program Strata
Satu
(S1) di lingkungan PSKGJ-PPKHB Cilegon Karena itu merupakan salah
satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada program tersebut.
Penyusunan
Laporan Tugas
Akhir
Skripsi dilakukan sebagai
suatu proses, dan
sebagai
suatu kegiatan ilmiah. Sebagai suatu proses, penyusunan Laporan Tugas
Akhir Skripsi dilakukan melalui tahapan penyusunan rancangan penelitian,
pelaksanaan penelitian, penulisan
laporan
penelitian, pertanggungjawaban
dan
penyebaran hasil penelitian.
Karena itu diperlukan penjelasan cara dan proses yang
dilakukan dalam penelitian itu. Di samping itu diperlukan tata
cara penulisan yang lazim digunakan dalam lingkungan
masyarakat akademik. Sebagai suatu kegiatan ilmiah, penyusunan Laporan Tugas Akhir Skripsi merupakan
salah
satu cara
pengembangan ilmu
pengetahuan
sesuai dengan disiplin ilmu yang menjadi kompetensi mahasiswa.
Seiring dengan arah perkembangan penelitian
yang menerapkan pemikiran research- action-improvement (RAI); dimana model penelitian lebih bersifat buttom-up dan realitik-
pragmatik, serta
berangkat dari
diagnosis masalah
secara
nyata yang diakhiri dengan sebuah perbaikan (improvement), dewasa ini
berkembang kecenderungan mahasiswa
memilih penelitian yang lebih aplikatif,
terfokus pada praktik-praktik pembelajaran langsung di kelas
dalam bentuk
penelitian tindakan.
Panduan ini diharapkan
mampu
memberikan kejelasan dan kemudahan bagi mahasiswa yang melakukan pembuatan Laporan
Tugas Akhir Skripsi model PTK,
dan menjadi
pegangan bagi para pembimbing dalam mengarahkan mahasiswa bimbingannya.
Judul penelitian
Judul penelitian merupakan identitas atau cermin jiwa dari sebuah penelitian. Judul penelitian pada wujudnya merupakan kalimat,
dan hanya satu kalimat pernyataan (bukan
kalimat pertanyaan), yang terdiri kata-kata yang konkret (bukan
umum),
jelas (tidak kabur), singkat (tidak bertele-tele), deskriptif (berkaitan atau runtut), tidak
puitis atau bombastis.
Dalam sebuah rumusan judul penelitian, diharapkan mencakup unsur-unsur: (1) sifat dan
jenis penelitian; (2) objek yang diteliti; (3) subjek penelitian; (4) lokasi/daerah waktu penelitian; dan (5) tahun/waktu terjadinya peristiwa.
Judul penelitian tindakan hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat mengenai permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya pemecahan
masalah. Formulasi judul hendaknya singkat,
jelas,
dan
sederhana namun secara
tersirat telah menampilkan
sosok penelitian tindakan bukan sosok penelitian
formal.
Rumusan Judul
pada Laporan Tugas Akhir Skripsi model PTK
diarahkan pada
penelitian lapangan (kancah) dengan satu tindakan
pada satu lokasi penelitian.
Contoh:
1. Upaya Meningkatkan penguasaan materi Bilangan desimal siswa melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif tipe Jigsaw (Penelitian di kelas
V SDN Blok Cilegon;
2. Upaya Meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pkn melalui metode make-a match (Penelitian di kelas VSDN Blok Cilegon;
3. Upaya Guru
Kelas
Menumbuhkan Minat
Siswa dalam
melaksanakan
praktek melalui pemberian point (Penelitian di Kelas V SDN Blok Cilegon).
Latar Belakang
Masalah
Latar belakang
masalah berisi uraian mengenai keadaan berbagai gejala yang memperlihatkan adanya
suatu masalah. Latar belakang masalah bertolak dari adanya perhatian dan tertariknya hati peneliti
terhadap sesuatu yang disinyalir mengandung masalah.
Sesuatu tersebut
diangkat dari hasil pengamatan pendahuluan di lapangan.
Dalam latar belakang
permasalahan ini hendaknya diuraikan
urgensi penanganan
permasalahan yang diajukan itu melalui penelitian tindakan.
Untuk itu, harus ditunjukkkan
fakta–fakta yang mendukung, baik yang berasal
dari
pengamatan guru maupun dari kajian pustaka.
Dukungan berupa hasil penelitian-penelitian terdahulu, apabila ada juga akan
lebih
mengokohkan argumentasi mengenai
urgensi serta
signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui penelitian
tindakan yang diusulkan itu. Karakteristik khas penelitian
tindakan yang berbeda dari penelitian formal hendaknya
tercermin dalam uraian di bagian
ini.
Substansi latar belakang masalah terletak pada penyajian
femonena-fenomena yang
diindikasikan mengandung masalah, atau penyajian sejumlah asumsi yang
disinyalir bertentangan atau mengandung kontradiksi dalam bentuk pernyataan-pernyataan yang
sistematis. Keseluruhan paparan pernyataan dalam latar belakang masalah mengerucut pada kesimpulan bahwa penting
dilakukan penelitian terhadap masalah yang
dipilih tersebut.
Perumusan Masalah
Permasalahan yang diusulkan untuk ditangani melalui
penelitian tindakan itu dijabarkan
secara lebih rinci
dalam
bagian
ini. Masalah hendaknya benar–benar
diangkat
dari masalah keseharian di kelas yang memang layak
dan
perlu diselesaikan melalui penelitian tindakan. Sebaliknya
permasalahan yang dimaksud seyogyanya
bukan permasalahan yang secara
teknis metodologik di luar jangkauan penelitian tindakan. Uraian permasalahan
yang ada hendaknya
didahului oleh identifikasi masalah, yang dilanjutkan dengan analisis
masalah serta diikuti
dengan refleksi awal sehingga gambaran permasalahan yang perlu
ditangani itu nampak menjadi perumusan masalah
tersebut. Dalam bagian
ini dikunci
dengan perumusan
masalah tersebut. Dalam bagian
inipun, sosok penelitian tindakan
harus
secara konsisten tertampilkan.
Rumusan masalah
dapat dikemukakan
dalam bentuk pernyataan maupun dalam bentuk pertanyaan penelitian. Namun, pada umumnya rumusan dalam bentuk pertanyaan lebih
banyak digunakan, karena lebih jelas apa yang akan dijawab melalui penelitian yang bersangkutan.
Dalam merumuskan masalah penelitian, beberapa penelitian menggunakan format keduanya, yakni menggunakan pernyataan dan
pertanyaan
penelitian. Pernyataan
penelitian digunakan untuk mendeskripsikan dan menegaskan rumusan umum dari
penelitian dimaksud, sedangkan pertanyaan penelitian digunakan untuk merinci aspek-
aspek yang terkandung dalam rumusan umum tersebut.
Contoh :
Upaya Meningkatkan penguasaan materi Bilangan desimal siswa melalui penerapan metode pembelajaran Cooperatif tipe Jigsaw (Penelitian di kelas
V SDN Blok Cilegon);
1. Bagaimana penguasaan materi Bilangan desimal siswa di kelas V SDN Blok Cilegon sebelum diterapkannya
metode pembelajaran Cooperatif tipe Jigsaw?
2. Bagaimana penerapan
metode pembelajaran Cooperatif tipe Jigsaw dalam
penguasaan
materi Bilangan desimal siswa di kelas V SDN Blok Cilegon?
3. Bagaimana penguasaan materi bilangan desimal siswa di kelas V setelah diterapkannya metode pembelajaran Cooperatif tipe Jigsaw?
Tujuan penelitian
Tujuan penelitian tindakan hendaknya
dirumuskan secara jelas. Paparkan sasaran antara
dan
akhir tindakan perbaikan. Perumusan tujuan harus konsisten dengan hakekat
permasalahan yang dikemukakan dalam bagian–bagian sebelumnya.
Dengan sendirinya,
artikulasi tujuan penelitian tindakan berbeda dari tujuan penelitian formal. Selanjutnya ketercapaian tujuan hendaknya dapat diverifikasi secara obyektif, dapat dikuantifikasi, supaya lebih jelas dan terukur.
Disamping tujuan
penelitian, juga perlu diuraikan kemungkinan kemanfaatan penelitian.
Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara
spesifik keuntungan–keuntungan yang
dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris langsung (direct beneficiaries) hasil penelitian tindakan. Berbeda dari konteks
penelitian formal, kemanfaatan bagi
pengembangan
ilmu teknologi
dan
seni tidak
merupakan prioritas dalam konteks penelitian tindakan, meskipun kemungkinan kehadirannya
dapat diterima.
Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukkan adanya sesuatu yang ingin
diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan. Tujuan
penelitian dirumuskan dengan
merujuk pada rumusan
masalah penelitian. Jika biasanya rumusan masalah dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan, maka
tujuan penelitian diungkapkan dengan menggunakan
kalimat aktif atau pasif dengan didahului kata pembuka seperti untuk menemukan, untuk mengetahui, untuk
membandingkan, untuk mengurai, agar
dapat diketahui, agar
dapat dibandingkan dan lain
sebagainya.
Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan bagian
dari penelitian yang menggambarkan alur pikiran
peneliti. Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah didefinisikan sebagai masalah yang penting.
Kerangka berpikir dapat berupa kerangka
teori dan dapat pula berbentuk kerangka penalaran logis. Kerangka
teori
itu merupakan
uraian
ringkas
tentang
teori
yang digunakan dan cara menggunakan teori itu
dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Kerangka berpikir itu bersifat operasional, yang
diturunkan dari satu atau beberapa teori,
atau dari pernyataan-pernyataan yang
logis dan berhubungan dengan
masalah penelitian.
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik dan
metodologik yang
dipergunakan
peneliti dalam menentukan alternatif, yang akan diimplementasikan. Untuk
keperluan itu, dalam bagian ini diuraikan
kajian baik pengalaman peneliti atau pelaku
penelitian tindakan lain
sendiri yang relevan disamping teori– teori yang lazim termuat
dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi logis dan teoretik
diperlukan guna menyusun
kerangka konseptual. Atas kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis
tindakan
dirumuskan.
Pada bagian ini
pula ditentukan variabel–variabel
penelitian yang dijadikan titik–titik incar
untuk menjawab permasalahan yang dihadapi. Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi, lingkungan
belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel
proses seperti interaksi belajar- mengajar, keterampilan bertanya, guru, gaya
mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output
seperti rasa keingintahuan siswa,
kemampuan siswa
mengaplikasikan pengetahuan, motivasi
siswa, hasil belajar siswa,
sikap terhadap pengalaman belajar yang telah digelar melalui tindakan
perbaikan dan sebagainya.
Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara atas
pertanyaan yang diajukan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan.
Hipotesis
dapat dirumuskan
secara eksplisit dalam
bentuk pernyataan, tetapi dapat pula dinyatakan secara implisit. Pilihan rumusan hipotesis yang
dinyatakan secara implisit, apabila penelitian yang dilakukan tidak
dituntut untuk
melakukan pengujian hiptesis.
Dalam penelitian yang diarahkan untuk pengujian hipotesis dituntut adanya kejelasan peubah dan hubungan antar
peubah yang akan diuji. Kejelasan peubah, antara
lain mengenai dimensi-dimensi peubah yang sangat spesifik. Adapun mengenai kejelasan
hubungan antara peubah meliputi hubungan simetrik, hubungan asimetrik
(yang lebih banyak
digunakan) dan hubungan
timbal balik. Kejelasan hubungan itu akan memudahkan penentuan tes statistik yang akan digunakan.
Dalam bagian ini hipotesis tindakan diasumsikan peneliti sebagai salah satu cara yang dapat diandalkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Alternatif pemecahan yang
diajukan hendaknya mempunyai landasan konseptual yang mantap yang bertolak dari
hasil analisis. Disamping
itu,
juga harus terbayangkan kemungkinan kemanfaatan hasil pemecahan masalah
dalam rangka pembenahan dan peningkatan implementasi
program
pembelajaran. Juga harus dicermati artikulasi kemanfaatan penelitian tindakan berbeda dari kemanfaatan penelitian formal.
Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian lazim
juga disebut prosedur penelitian. Pada tahapan
ini
secara garis besar meliputi penentuan jenis
data,
penentuan sumber data, metode
dan
teknik pengumpulan data dan
cara menganalisis
data.
Jenis data disesuaikan
dengan masalah penelitian, sedangkan sumber data didasarkan
pada jenis data yang sudah ditentukan. Pada bagian ini ditunjukkan dengan jelas jenis data yang akan dikumpulkan yang
berkenaan dengan baik proses maupun dampak tindakan perbaikan yang digelar, yang akan digunakan sebagai dasar untuk menilai keberhasilan
atau
kekurangberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran yang dicobakan. Format data
dapat bersifat kualitatif, kuantitatif, atau
kombinasi kedua-nya.
Berkenaan dengan sumber data, pada tahap ini pula
ditentukan sumber primer dan sekunder berikut lokasi penelitian dan alasan pemilihannya. Pada
bagian ini disebutkan dimana penelitian tersebut dilakukan, di kelas berapa dan bagaimana
karakteristik dari
kelas tersebut seperti komposisi siswa pria dan wanita. Latar belakang sosial ekonomi yang
mungkin relevan dengan permasalahan, tingkat kemampuan dan lain
sebagainya. Aspek substantif
permasalahan
juga
dikemukakan pada bagian ini.
Pengumpulan data, cara dan tekniknya ditentukan berdasarkan jenis dan sumber data. Secara umum teknik pengumpulan data yang biasa digunakan adalah observasi, wawancara, angket, dan daftar pertanyaan. Teknik pengumpulan data yang diperlukan harus diuraikan dengan jelas, seperti melalui pengamatan partisipatif, pembuatan jurnal harian, observasi aktivitas di kelas (termasuk berbagai
kemungkinan format dan alat bantu
rekam yang akan digunakan), penggambaran interaksi
dalam kelas (analisis
sosio-metrik), pengukuran hasil belajar dengan berbagai prosedur assesmen dan sebagainya.
Pada bagian
ini digambarkan
rencana
tindakan
untuk
meningkatkan pembelajaran,
seperti :
1) Perencanaan, yaitu persiapan yang dilakukan sehubungan dengan penelitian tindakan
yang diprakarsai seperti penetapan entry behavior.
Penggunaan tes diagnostik untuk menspesifikasi masalah.
Pembuatan skenario pembelajaran, pengadaan alat–alat
dalam rangka implementasi penelitian tindakan,
dan
lain-lain yang
terkait dengan
pelaksanaan tindakan perbaikan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Disamping itu juga diuraikan alternatif–alternatif solusi
yang akan dicobakan
dalam rangka
perbaikan masalah.
2) Implementasi
Tindakan yaitu deskripsi
tindakan yang akan digelar. Skenario kerja
tindakan perbaikan dan prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3) Observasi
dan Interpretasi yaitu uraian tentang prosedur perekaman dan penafsiran data mengenai proses
dan
produk dari implementasi tindakan perbaikan yang dirancang.
4) Analisis dan
Refleksi yaitu uraian tentang prosedur analisis
terhadap hasil
pemantauan dan refleksi berkenaan dengan proses dan dampak
tindakan perbaikan
yang akan digelar, personel yang akan dilibatkan serta kriteria dan rencana bagi
tindakan daur berikutnya.
Analisis data dilakukan dengan cara menguraikan data melalui
tahapan kategorisasi,
perbandingan dan pencarian hubungan sebab akibat. Untuk analisis
kualitatif dapat
digunakan analisis isi, generalisasi, dan analisis perbandingan. Untuk analisis
kuantitatif dapat digunakan tes statistik.
Pembahasan
Tahap pembahasan ini
merupakah proses inti dari penelitian yang dilakukan mahasiswa
dalam rangka menyusun Laporan
Tugas
Akhir Skripsi model PTK. Pada tahap ini mahasiswa melakukan pencarian, penggalian
dan penggambaran uraian mengenai
data
dan
obyek yang diteliti, atau hasil dan pembahasan masalah
yang diteliti. Hasil tahap
pembahasan ini
dituturkan dalam satu atau beberapa bab.
Tubuh utama
tulisan Laporan Tugas Akhir Skripsi model
PTK merupakan uraian mengenai data dan obyek yang diteliti.
Atau hasil dan pembahasan masalah yang diteliti.
Penuturannya dalam tulisan dimuat dalam satu
atau
beberapa bab. Bila beberapa bab, tiap-tiap bab dimulai pada halaman baru. Judul tiap bab ditik dengan
huruf besar dan
ditempatkan di tengah-tengah secara simetrik, dua spasi di bawah garis naskah. Nomor halaman pada tiap
halaman
bab
selain bab I, dicantumkan di bawah.
Penarikan Simpulan
Dalam simpulan dikemukakan natijah hasil
pembahasan data yang diperoleh dalam
penelitian, sebagai jawaban dari
pertanyaan/masalah dalam rumusan masalah (pendahuluan). Dengan
simpulan itu dapat diperoleh informasi baru dan diketahui posisi
serta
implikasi dari penelitian yang
dilakukan.
Pelaporan dan Pertanggungjawaban Hasil Penelitian
Pelaporan hasil penelitian dilakukan dengan cara menulis
semua hasil penelitian dalam bentuk Laporan Tugas
Akhir Skripsi model PTK. Sistematika dan tata cara penulisan
disesuaikan dengan Pedoman Akademik PSKGJ-PPKHB Cilegon. Adapun
pertanggungjawaban
hasil
penelitian
dilakukan oleh mahasiswa penulis dalam
suatu
sidang penguji yang pelaksanaannya
diatur oleh
Jurusan/Program Studi
di lingkungan
PSKGJ-PPKHB Cilegon
Dengan mempertimbangkan masukan dan saran hasil
pengujian, terakhir mahasiswa
menuliskan Laporan Tugas Akhir Skripsi
model
PTK
lengkap sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana pada PSKGJ-PPKHB Cilegon
Sistimatika bagian isi naskah pada Laporan Laporan Tugas Akhir
Skripsi model
PTK adalah sebagai berikut: Bab I Pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, Kerangka Berpikir, Hipotesis dan
langkah-langkah penelitian; Bab II Kerangka Teori berupa penjelasan teoritik tentang pokok masalah yang diteliti; Bab
III
berisi temuan penelitian di lapangan dan pembahasannya; dan Bab IV
berisi Penutup
berupa simpulan dan
saran-saran apabila diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon isiKomentar anda.....